Ngekrest blogspot.com
-

Jumat, 04 Juni 2010

obyek-obyek benda langit

BAB I

PENDAHULUAN

            Islam dengan Alqur’annya meyakini bahwa sebelum adanya ilmu kimia yang terorganisasi atau bahkan metode ilmiah sekalipun yang menghararuskan adanya bukti, meyakini bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Allah swt, Tuhan pencipta alam semesta.[1]Allah swt telah berulang kali menyinggung fenomena alam dengan firman-firmanNya dalam Alqur’an yang antara lain surat Yunus (10) ayat 5 “Dialah yang menjadikan matahari bersinar, dan bulan bercahaya dan ditetapkanNya lah manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan haq. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaranNya) kepada orang-orang yang  mengerti”.

            Sudah lama manusia berkenalan dengan langit, bahkan ada peninggalan berupa lukisan tua di La Pileta, Spanyol yang diinterpretasikan sebagain gambar matahari. Lukisan itu telah berusia 35000 tahun.[2]

Kini aspek ilmu pengetahuan dari langit terkumpul dalam cabang keilmuan astronomi. Astronomi dipahami sebagai cabang ilmu pengetahuan yang dikembangkan berbasis pengamatan. Objek langit dikaji dalam astronomi bisa dalam lingkup tata surya[3] seperti komet, bulan, meteor, matahari, planet, dan asteroid bisa juga dalam lingkup galaksi Bimasakti seperti bintang-bintang dan gugus bintang.

Dalam pembahasan makalah ini, kami akan mencoba menguraikan hal-hal yang terkait dengan benda langit tersebut.

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Matahari

Matahari adalah benda langit yang berbentuk bola gas pijar yang sangat besar, yang menyala, dan amat panas. Panasnya dapat mencapai 15 juta derajat celcius.[4] Matahari merupakan sebuah bintang yang sebenarnya biasa saja. Banyak bintang lainnya yang ternyata lebih besar, lebih berat, dan lebih cerah. Matahari tampak lebih besar dan lebih cerah karena letaknya jauh lebih dekat pada kita daripada bintang lainnya. Jauhnya kira-kira 149.600.000 km. Sedangkan bintang berikutnya yang terdekat, Alpha Centuri, jaraknya lebih dari 40.000.000.000.000. km. Ahli astronomi modern telah paham bahwa matahari hanyalah salah satu dari kira-ira 100.000.000.000 bintang dalam kelompok bintang kita, atau rasi bintang yang disebut Bimasakti. Matahari dan keluarga planetnya bertempat di salah satu tangan-tangan spiral Bimasakti.[5] Adapun struktur matahari terdiri dari:

1.    inti (core)

Merupakan bagian terbesar dari bola gas ini. Disinilah terjadi reaksi-reaksi thermonuclear. Temperaturnya 20 juta derajat kelvin.

2.    Fotosfer

Merupakian bagian permukaan matahari yang terdiri dari gas-gas, dan bukan benda padat ataupun benda cair. Temperatur dari lapisan ini adalah 6000 derajat kelvin. Pada kenyataannya, permukaan fotosfer bukanlah merupakan bidang yang rata, tetapi berbintik-bintik besar kecil yang disebut granulasi fotosfer.[6] Penyelidikan yang lebih teliti menggunakan teropong memberi petunjuk, bahwa permukaan fotosfer ini pun tidak rata, tetapi ada bagian-bagian yang lebih tinggi, yang seakan-akan menyerupai obor, sehingga disebut obor fotosfer (faculae).

3.    Atmosfer

Terletak di atas fotosfer, dan terdiri dari tiga bagian, yaitu:

a)      Lapisan pembalikan

Merupakan lapisan gas pijar yang dingin dan terdiri atas bermacam-macam logam. Sewaktu ada gerhana matahari spektrum selubung gas ini dapat dilihat.

b)      Chromosfer

Merupakan lapisan gas yang sangat panas dan sangat renggang yang menyelubungi matahari. Kepulan-kepulan gas ini terjadi karena peletusan-peletusan yang terjadi di permukaan matahari.

c)      Korona

Merupakan lapisan gas yang renggang di sekeliling matahari di luar chromosfer, berwarna putih berkilauan. Temperaturnya 1000.0000  kelvin, dan dapat dilihat sewaktu terjadi gerhana matahari total.

4.    Permukaan matahari

Disamping fotosfer, permukaan matahari memperlihatkan dua ciri utama yang lain, yaitu daerah-daerah cerah tak teratur yang disebut fakula, dan sebuah jaringan sel halus yang disebut granulasi fotosfer.

Fakula atau “obor kecil” merupakan daerah yang panas dan menyala, yang terbentuk mulai dari tanda-tanda kecil yang sangat terang sampai dengan corengan-corengan besar.

Granulasi fotosfer tampak seperti butiran-butiran padat yang cerah dan dipisahkan oleh batas-batas yang gelap.[7]

5.    Spektrum Matahari

Spektrum ini dibelah oleh garis yang tajam kelam. Garis itu disebut garis-garis fraunhofar. Dari garis ini dapat pula diketahui hal penting seperti gerak-gerak bintang di langit (rotasi matahari, peredaran bintang, dll).

6.    Noda-noda matahari

Mempunyai dua bagian, yaitu daerah pusat yang gelap yang disebut umbra (bayang-bayang) dan suatu daerah lingkungan yang lebih terang yakni penumbra (hampir bayang-bayang). Noda-noda matahari sering kali berkembang berpasangan yang kemudian secara lambat cenderung merenggang. Selama suatu periode waktu, beratus-ratus noda mungkin membentuk kelompok besar. Namun, pada lain waktu mungkin sama sekali tidak ditemukan noda matahari.[8]

B.     Planet

Merupakan benda langit yang gelap, tidak dapat memancarkan cahayanya sendiri, dapat kelihatan berkelip-kelip karena menerima dan memantulkan cahaya matahari. Ia merupakan benda terbesar dalam tata surya sesudah matahari, kecuali beberapa satelit yang sebanding dalam diameter dengan planet kecil merkurius.

Planet dibagi dalam dua kelompok,[9] yaitu kelompok planet dalam yang terdiri dari:

1.      Merkurius

Merupakan planet yang terdekat dengan matahari, memerlukan waktu revolusi selama 88 hari, dan 58,5 hari untuk berotasi. Planet ini tidak memiliki atmosfer maupun satelit. Adapun komponennya terdiri dari besi yang merupakan inti, dan mantel yang terdiri atas silikat.[10]

2.      Venus

Sering disebut sebagai bintang timur (Evening Star atau Morning Star), ia merupakan planet yang terdekat dengan bumi, objek paling terang setelah matahari dan bulan. Planet ini memerlukan waktu 225 hari untuk berevolusi, dan 243 hari untuk berotasi dengan arah yang berlawanan dengan rotasi hampir semua planet yang lain. Permukaannya diselubungi oleh hamparan awan tebal sekitar 48 km dari karbon dioksida. Temperaturnya mencapai 4640 c, lebih panas dari Merkurius. Sebagaimana Merkurius, planet ini juga tidak memiliki satelit.[11]

3.      Bumi

Bumi terlihat biru, coklat, dan hijau dengan pola awan putih, dan terdiri dari tiga bagian: udara, air, dan bagian padat atau seperti yang dikatakan seorang ilmuwan, atmosfer, hidrosfer, dan litosfer. Di Bumi  terdapat kehidupan karena didukung adanya atmosfer. Planet ini memiliki satu satelit, yaitu bulan.[12]

4.      Mars

Kecuali yang mengenai bumi, bulan, dan barang kali Merkurius, Mars merupakan satu-satunya benda padat dalam tata surya yang permukaannya dapat kita lihat. Mars terlihat sebagai sebuah cakram kecil dengan tanda-tanda merah, gelap, dan putih. Berbagai daerah merah, yang menutup hampir tiga perempat permukaan, disebut kontinen. Sehingga planet ini sering disebut planet merah.[13] Planet ini memerlukan waktu 687 hari untuk berevolusi, dan 24 hari 37 menit 22,6 detik untuk berotasi. Suhunya jauh lebih dingin daripada bumi yang mencapai -1110 sampai 1230 c. Permukaannya bergunung dan berlembah, dan juga memiliki dua satelit yaitu Phobos dan Deimos.

Adapun yang tergolong planet luar yaitu:

1.      Jupiter

Seringkali tampak cerah oleh mata telanjang. Di antara planet-planet lain hanya Venus dan Mars yang mungkin lebih cerah. Berevolusi selama 11,86 tahun, dan berotasi selama 10-15 jam. Planet ini memiliki satelit sebanyak 16.[14] Jupiter dikelilingi oleh suatu cincin yang berjarak kira-kira 40.000 km, ketebalan cincin tersebut mencapai 30 km dan lebar 9.000 km yang nampak tidak nyata dari bumi.[15]

2.      Saturnus

Merupakan planet yang teringan dan terindah karena memiliki gelang-gelang yang menakjubkan. Namun sistem saturnus tidak hanya meliputi planet dan cincin-cincinnya yang mungkin terdiri dari beribu-ribu cincin dengan ukuran yang berbeda-beda. Tetapi termasuk juga sebanyak 21 buah satelit, atau bulan.[16] Planet ini memerlukan waktu 29,5 tahun untuk berevolusi dan 10 jam 14 menit untuk berotasi.

3.      Uranus

Uranus hampir tidak dapat dilihat dengan mata telanjang pada malam tanpa bulan. Melalui teleskop, planet itu kelihatan sebagai cakram yang berwarna sedikit hijau laut. Atmosfer Uranus terdiri dari metan, dan suhu permukaan planet itu adalah 1800 C, waktu yang diperlukan untuk berevolusi sebanyak 84 tahun, dan untuk berotasi 17,24 jam. Berdasarkan misi Voyager, dalam planet ini terdapat 15 satelit.[17]    

4.      Neptunus

Sebagaimana Uranus, Neptunus berbentuk sebuah cakram yang kehijau-hijauan. Namun cukup jelas bila dilihat melalui sebuah teleskop. Neptunus berderajat tinggi di antara planet-planet lain, bahkan dalam hal ini melampaui planet Venus yang cerah. Planet ini berevolusi selama 264,8 tahun, dan berotasi selama 16 jam 3 menit. Dalam planet ini terdapat 8 satelit.

5.      Pluto

Planet ini jauh lebih kecil dari bumi, tampaknya seperti cahaya yang lemah dan kekuning-kuningan. Dan jika planet ini tertutup es metan, mungkin sekali planet itu jauh lebih kecil dari yang diperkirakan sebelumnya, tetapi masih bersinar sama cerahnya.[18] Planet ini hanya memiliki satu satelit, sedangkan untuk berevolusi memerlukan waktu 248 tahun, dan 6,4 hari untuk berotasi.  Adapun ilustrasi planet-planet tersebut dapat digambarkan seperti gambar berikut:

 

 

 

C.    Bintang

Merupakan sebuah benda langit yang dapat memancarkan cahaya dan panas sendiri. Diduga bintang itu berupa bola gas yang amat besar, yang sangat panas dan menyala-nyala. Namun, ukuran bintang sendiri relatif, ada yang besar dan ada yang kecil, begitu juga ada yang sangat panas dan ada yang kurang panas. Ada yang berwarna merah, kuning, orange, biru, putih, dan lain-lain.[19] Karena tempatnya di langit tampak tetap saja, juga disebut bintang tetap. Dikatakan tetap karena bintang-bintang itu selalu dalam susunan rasi yang relatif tetap.[20] Sering juga disebut bintang sejati. Seperti Matahari kita, Sirius Wega.

Rasi bintang yang terkenal dengan istilah “Al-Buruj” atau dalam bahasa latin disebut constellation, yaitu pengelompokan bintang-bintang pada langit menurut persepsi tertentu, misalnya berupa binatang, bunga, ataupun anak panah. Jumlah rasi bintang yang terdapat di jagat raya ini sangat banyak,[21] berkaitan dengan pandangan matahari sebagai pusat tata surya (solarcentris), maka secara garis besar rasi bintang dikelompokkan menjadi dua macam:

Pertama, Rasi bintang yang terdapat pada zodiak, yaitu yang terdapat pada daerah edar matahari yang berjumlah 12 secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut:

No.

Rasi Bintang (Buruj)

Artinya

Waktu

1

Aries

Anak Domba

21/3 s.d. 21/4

2

Taurus

Anak Sapi

22/4 s.d. 21/5

3

Gemini

Kambar

22/5 s.d. 21/6

4

Censer

Kepiting

22/6 s.d. 22/7

5

Leo

Macan

23/7 s.d. 22/8

6

Virgo

Tangkai Bunga

23/8 s.d. 22/9

7

Libra

Timbangan

23/9 s.d. 21/10

8

Scorpio

Kalajengking

22/10 s.d. 21/11

9

Sagitarius

Anak Panah

22/11 s.d. 22/12

10

Capricons

Anak Kambing

23/12 s.d. 21/1

11

Aquarius

Timban

22/1 s.d. 19/2

12

Pisces

Ikan Paus

20/2 s.d. 20/3

 

Kesimpulan adanya  12 zodiak di lintasan matahari tersebut, pada dasarnya merujuk pada pembagian wilayah sabuk zodiak menjadi 12 bagian oleh ptolomeus.

Kedua, jumlah rasi bintang yang berada di luar zodiak sangat banyak dan bertebaran di bagian langit utara dan selatan.[22]

Sekitar 4.000 bintang dapat dilihat dengan mata telanjang. Bahkan sebuah teleskop kecil mampu menunjukkan ratusan ribu bintang. Mungkin 20 ribu juta dapat difoto dengan sebuah teleskop 500-cm.

D.    Satelit

Dapat diartikan sebagai pengikut, artinya benda langit yang merupakan pengikut planet. Dewasa ini, istilah satelit digunakan juga untuk benda buatan manusia yang diorbitkan mengelilingi bumi kita, sehingga dinamakan satelit buatan.Di sisi lain terdapat satelit alam, yakni satelit yang terbentuk secara alami,[23] seperti radiasi, magnetisme, debu, meteorit, dan sebagainya. Adapun satelit buatan sendiri terbagi dalam beberapa macam, yaitu:

Satelit cuaca, alat ini memberikan keuntungan dengan menunjukkan formasi awan yang terbesar di daerah luas pada permukaan bumi

Satelit komunikasi, memberikan pelayanan radio dan televisi kepada sebagian besar daerah di bumi.

Satelit Navigasi, berperan sebagai alat penolong yang berguna untuk navigasi apabila kapal-kapal di permukaan laut menemui kesukaran di daerah yang bercuaca buruk atau kesukaran dalam penglihatan.

Satelit Biologi, di rencanakan untuk menguji coba reaksi berbagai macam organisme dalam perjalanan ruang angkasa.

Satelit Militer, sejumlah satelit buatan yang tak berwatak tertentu namun menyampaikan informasi untuk kepentingan militer kepada dua bangsa yang hampir menguasai seluruh eksplorasi ruang angkasa: AS dan Uni Soviet.[24]

Salah satu satelit diilustrasikan dalam gambar berikut:

E.     Meteor, Meteorit, dan Hujan Meteor

a.    Meteor

Disebut sebagai bintang beralih, yaitu kosmis yang amat kecil diameter 0,2 - 0,5 mm. Dan dapat disebut debu pasir atau kersik langit. Meteor sering diikuti oleh ekor yang terdiri atas uap pijar yang mengandung ion (geioniseerd). Menurut taksiran, banyaknya meteor yang menghujani bumi ada berjuta-juta buah pada tiap harinya.[25] Meteor dapat diilustrasikan sebagai berikut:

                      

b.   Meteorit

Merupakan benda padat alamiah yang berasal dari ruang angkasa dan mencapai permukaan bumi tanpa terbakar habis. Kebanyakan dari benda-benda ini berukuran sangat kecil, sehingga tidak merasakan akibat perjalanannya memasuki atmosfer bumi. Pada akhirnya partikel-partikel ini turun ke bumi hampir-hampir tanpa perubahan bentuk.[26]

Meteorit dikenal dalam tiga macam jenis:

·         Meteorit batu, yang mengandung banyak kalsium dan magnesium;

·         Meterorit besi nikel, mengandung besi 90% dan nikel 8%;

·         Toktit, yang mengandung asam kisel 80% dan serupa dengan pecahan gelas hijau.

 

c.    Hujan Meteor

Berbeda dengan jatuhnya meteorit yang tidak diramalkan sebelumnya, beberapa kelompok meteor tampak pada selam yang dapat dikatakan teratur jaraknya. Hal inilah yang disebut dengan hujan meteor. Hujan meteor kadang-kadang diberi nama komet. Namun pada umumnya konstilasi tempat terjadinya bidang gerak yang dapat dilihat dari hujan meteor menentukan nama yang diberikan pada hujan meteor itu. Sering ditemukan bahwa orbit hujan meteor sesuai dengan orbit komet yang sudah dikenal. Oleh karena itu, para ahli pada umumnya menganggap bahwa hujan meteor adalah reruntuhan komet yang ada.[27]

 

F.     Komet

Komet merupakan benda langit yang misterius, karena ia sering kali munncul dengan tiba-tiba di langit untuk beberapa waktu yang relatif pendek, kemudian hilang kembali. Benda langit ini berbentuk menyerupai bintang yang diselubungi kabut remang-remang yang sering mencuat di bagian belakangnya menyerupai ekor, atau seolah-olah benda itu mengeluarkan  uap (kukus). Karena itu benda ini disebut lintang kemukus. Bagian komet terdiri dari: kepala komet, merupakan bagian yang lebih terang, seringkali tampak leboh besar dari bagian lain. Bagian lainnya dinamakan ekor komet. Arah ekor komet selalu menjauh dari matahari. Disamping komet yang berekor, ada pula komet yang tak berekor, yang telah kehabisan bahan-bahan untuk dapat membentuk ekor, dan tak dapat mengisap gas-gas. Ini pada umumnya mengenai komet yang lintasannya pendek, yang tak ada tempat cukup dingin mengisap gas-gas atau zat-zat.

Ilustrasi komet tergambar sebagai berikut:    

                                        

 

G.    Asteroit

Asteroid merupakan planet-planet kecil yang sangat banyak dan beredar pada orbitnya diantara orbit Mars dengan orbit Jupiter yang kecil ada yang berdiameter 1 km, sedangkan yang lainnya kebanyakan sebesar bulan. Mula-mula Asteroid dikira hanya satu saja, namun pada tahun-tahun berikutnnya ternyata ditemukan tiga asteroid yang lain dan bertambah terus hingga sekarang tercatat lebih dari 22.000 asteroid.

Adapun asteroid dapat diilustrasikan sebagai berikut:

                                   

BAB III

KESIMPULAN

 

Dari apa yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa objek benda langit meliputi banyak hal yang sering terlupakan, karena seolah-olah kita hanya mengetahui sedikit hal dari benda langit. Diantaranya bulan, matahari ataupun bintang. Karena memang benda langit inilah yang erat dengan kehidupan kita sehari-hari, dan kitapun bisa dengan mudah melihatnya. Namun, disamping hal itu ternyata masih terdapat ratusan benda langit lainnya.

 

BAB VI

PENUTUP

Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan, dan mengingat bahwa tiada gading yang tak retak, maka kami pun menyadari dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan baik dalam penulisan ataupun dalam penyampaian. Maka dari itu kami selalu mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata, semoga kita dapat mengambil manfa’at dari makalah ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Azhari, Susiknan, ILMU FALAK, Suara Muhammadiyah, Yogyakarta, 2007, cetakan II.

Dyayadi, ALAM SEMESTA BERTHOWAF, Lingkaran, Yogyakarta, 2008, cetakan I.

Murtadho, Muh, ILMU FALAK PRAKTIS, UIN-Malang Press, Malang, 2008, cetakan I.

Endarto, Danang, PENGANTAR KOSMOGRAFI, LPP UNS dan UNS Press, Surakarta, 2005, cetakan I.

Rachmadie, Sabrony dkk, TERJEMAH ILMU PENGETAHUAN, POPULER, CV Prima printing, Jakarta, 2005, edisi 13.

 

 



[1] Djayadi, MT, Alam Semesta Berthawaf, Yogyakarta, Lingkaran: 2008, cet. 1, hlm. 157

[2] Moedji Raharto. Manusia, Islam dan Astronom, Makalah disampaikan dalam Pelatihan Hisab Rukyat pada tanggal 16-18 mJuni 1997 di Tugu Bogor.

[3]Ruang dengan radius 100 satuan astronomi dari matahari, 1 satuan astronomi = 149.597870 x 109 m atau hampir 1550 juta km.

[4]Op. cit, hlm. 239.

[5] Sabrony Rachmadie, dkk. Ilmu Pengetahuan Populer, Jakarta, Prima printing: 2005, edisi 13, hlm.65.

[6] Pada permukaan fotosfer sering tampak tempa-tempat yang menghitam, yang seakan merupakan lubang. Hal ini disebut sebagai noda matahari (sun spot)

[7] Diameter sebuah butiran khusus, atau sel, berukuran sekitar 1.600 km yang sebenarnya hanya merupakan daerah kecil saja jika dibandingkan dengan daerah permukaan matahari yang sangat luas lainnya.

[8]Danang Endarto, Pengantar Cosmografi, Surakarta, LPP UNS dan UNS press : 2005, hlm. 94-96.

[9] Kedua kelompok planet tersebutr dibatasi oleh asteroid, yaitu planet dalam di sebelah dalam lintasan asteroid, dan planet luar di sebelah luar lintasan asteroid.

[10] Di sampaikan oleh Teysar Adi  Sarjana, terangkum dalam Handout Ilmu Alamiah Dasar, hlm. 14

[11]Ibid. Hlm. 15

[12]Op. Cit. hlm. 117

[13] Op. cit. hlm. 119

[14] 4 satelit terdekat: Amalthea, Metis, Adrastea, dan Thebe. 4 satelit Galieans: satelit-satelit berukuran besar: Lo, Europa, Ganymede, Callisto. 4 satelit di sebelah luar Galileans: Leda, Himalia, Lysithea, dan Elara. 4 satelit terluar: Ananke, Carme, Pasiphae, Sinope.

[15] Danang endarto, pengantar kosmografi, surakarta, LPP UNS dan UNS press: 2005, Hlm. 126

[16] Ibid. Hlm. 129  

[17] 5 sarelit terluar terbantuk dari batuan dan es yang berwarna abu-abu gelap.

[18] Beberapa ahli astronomi curiga bahwa pluto mungkin bekas satelit neptunus, Neilde Grase Tyson (Hayden Planetarium) mengemukakan bahwa pluto bukanlah planet.

[19] Telah disepakati bahwa warna adalah suatu indeks suhu. Bintang merah terhitung dingin, sekitar 2.0000 sampai 2.6000 C. Bintang-bintang biru putih adalah yang terpanas, sampai 50.0000 C. Ini adalah suhu permukaan, dibagian dalam, bintang-bintang suhu naik sampai puluhan juta derajat celcius.

[20]Moh. Murtadho, Ilmu Falak Praktis, Malang, UIN Malang-Press: 2008, cet.1, hlm. 45.

[21] Pada penelitian terakhir yang disampaikan oleh lembaga planetarium jumlah rasi bintang tersebut tidak kurang dari 88 rasi bintang yang tersebar di alam raya ini.

[22]Kelompok bintang yang paling dikenal di segenap langit adalah biduk besar, yaitu yang merupakan bagian rasi bintang  Ursa Major atau Beruang Besar, yang dengan jelas dilukiskan oleh ketuju bintang terang dalam rasi bintang itu.

[23] Terbentuknya bersama-sama dengan proses pembentukan planet. Karena massanya lebih kecil dan berlokasi dalam lingkungan gravitasi planet tertentu. Satelit itu beredar mengelilingi planet tersebut.

[24] Sabrony Rachmadie, dkk. Ilmu Pengetahuan Populer, Jakarta, Prima printing: 2005, edisi 13, hlm.266

[25] Sesudah tengah malam, lebih banyak meteor yang jatuh daripada malam hari, karena rotasi bumi dan arah peredarannya mengelilingi matahari berlawanan dengan arah gerak meteor pada pagi hari.

[26] Partikel-partikel yang sangat kecil ini dikenal sebagai meteorit mikro atau meteorit  yang sangat kecil.

[27] Op. Cit. Pengantar Cosmografi, hlm.

Tidak ada komentar: